Going Concern (Kontinuitas Usaha) : konsep ini mengasumsikan suatu entitas ekonomi akan terus melanjutkan usahanya dan tidak akan dibubarkan, kecuali bila ada bukti sebaliknya.
Penggunaan Unit Moneter dalam Pencatatan : semua transaksi-transaksi yang terjadi akan dinyatakan di dalam catatan dalam bentuk unit moneter pada saat terjadinya transaksi itu. Unit moneter yang digunakan adalah mata uang dari negara dimana perusahaan itu berdiri. Contoh : Indonesia unit moneternya Rupiah, Australia unit moneternya Dollar Australia, dan sebagainya.
Time Period (Periode Waktu) : adanya pembatasan waktu untuk dapat menilai dan melaporkan hasil dari usaha yang dijalankan. Hal ini disebabkan karena perusahaan dianggap akan terus hidup dimasa yang akan datang, sehingga tidak mungkin apabila untuk mengetahui keuntungan atau kerugian dari usaha kita harus menunggu perusahaan ditutup terlebih dahulu.
Historical Cost (Biaya Hostoris) : prinsip ini menetapkan nilai yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam melaporkan nilai dalam laporan keuangan diantaranya :
- Nilai Buku (Book Value)
- Nilai Tunai (Present Value)
- Nilai Ganti (Replacement Value)
- Nilai Pasar (Market Value)
Pengakuan Pendapatan (Recognition of Revenue) : pendapatan adalah kenaikan bersih kekayaan perusahaan sebagai hasil dari kegiatan perusahaan karena :
- Penjualan barang / jasa kepada pelanggan
- Penerimaan sewa, bunga, deviden, royalities dan pendapatan lainnya
- Keuntungan dari penjualan aktiva
- Keuntungan dari pelunasan hutang
Mempertemukan Beban dan Pendapatan (Matching Cost and Revenue) : yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini sangat bermanfaat untuk menentukan besarnya penghasilan bersih yang diperoleh perusahaan setiap periodenya. Karena biaya harus dipertemukan dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya sangat tergantung pada saat pengakuan pendapatannya.
Konsistensi (Consistency) : menurut prinsip ini, perusahaan dituntut untuk menerapkan prosedur dan metode akuntansi yang sama (konsisten) dari satu periode ke periode berikutnya.
Full Disclousure (Pengungkapan Lengkap) : dalam menyajikan data atau informasi keuangan suatu perusahaan harus secara lengkap dan tidak boleh ada yang disembunyikan.
Materiil (Materiality) : pada dasarnya akuntansi disusun berlandaskan dasar teori yang diterapkan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu cara tertentu. Akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak semua transaksi diperlakukan sesuai dengan teori.
Konservatif (Konservatism) : pada prinsip ini, laporan keuangan disusun sedemikian rupa dengan penilaian yang direndahkan. Hal ini terjadi karena adanya sikap berhati-hati pihak manajemen yang tercermin dalam laporan keuangan untuk mengantisipasi keadaan pada waktu tidak diperoleh laba atau rugi.
Dasar Akrual (Accrual Basic) : untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan demikian, transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian, bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Kemudian, transaksi dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang sama.
Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual tidak hanya memberikan informasi transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas. Tetapi, kewajiban pembayaran kas dan sumber daya yang menunjukkan kas yang akan diterima di masa depan juga diinformasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar